Beranda Berita Terkini Lonjakan ISPA di Dusun Datai, Lima Anak Meninggal akibat Infeksi Flu Babi...

Lonjakan ISPA di Dusun Datai, Lima Anak Meninggal akibat Infeksi Flu Babi dan Bakteri

Publikbogornews.com — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat lonjakan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Dusun Datai, Kecamatan Batang Gansal, Riau.

Hingga Senin (23/11/2025), 224 warga mengalami gangguan pernapasan, sementara lima anak meninggal akibat terinfeksi Influenza A/H1pdm09 (flu babi) dan Haemophilus influenzae.

Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes, Sumarjaya, menjelaskan bahwa kondisi lingkungan menjadi faktor utama cepatnya penyebaran penyakit.

Baca Juga :  Produksi Beras Nasional 2025 Naik 13,54%, Indonesia Kian Dekat Swasembada

Dusun Datai diketahui tidak memiliki MCK, minim ventilasi, tidak ada tempat sampah, serta aktivitas memasak menggunakan kayu bakar dilakukan di ruangan yang sama dengan tempat tidur.

“Rumah padat, ventilasi minim, nyamuk banyak, dan warga hidup dalam paparan asap kayu bakar setiap hari. Situasi ini membuat penyakit pernapasan mudah menular, terutama pada balita,” kata Sumarjaya, Selasa (25/11/2025).

Hasil laboratorium juga menunjukkan temuan multipatogen, termasuk pertusis, adenovirus, dan bocavirus. Rendahnya status gizi memperparah kerentanan warga terhadap infeksi.

Baca Juga :  Buzzer dan Influencer Ramaikan Narasi Demo Akhir Agustus

Sebagai respons, Kemenkes bersama pemerintah daerah melakukan pengobatan massal, memperkuat intervensi gizi, serta memberikan PMT, vitamin, dan pemantauan kesehatan untuk balita dan ibu hamil. Edukasi PHBS, etika batuk, dan penggunaan masker turut digencarkan.

Tim kesehatan juga mengambil sampel tambahan untuk memastikan tidak ada patogen lain yang beredar.

Baca Juga :  Kresna Car Wash: Cuci Cepat, Bersih Tuntas, Harga Bersahabat!

Selain itu, pemerintah mulai melakukan perbaikan lingkungan, seperti pembangunan tempat sampah, pembersihan sarang nyamuk, dan pemisahan area memasak dari area tidur.

Penanganan di Dusun Datai dan tujuh dusun terisolasi lainnya akan dilakukan bertahap.

“Kami ingin memutus siklus kerentanan ini. Perbaikan lingkungan dan gizi adalah kunci agar kejadian seperti ini tidak terulang,” tegas Sumarjaya.***

Artikulli paraprakAndrew Jung Jadi Kunci Kemenangan Persib, Rekor 100 Persen Saat Sang Bomber Cetak Gol
Artikulli tjetërPerusahaan Dilarang Potong Uang Saku Peserta Magang, Kemenaker Tegaskan Aturan