Publikbogornews.com – Ramainya pameran mobil di berbagai daerah belakangan ini sering dianggap sebagai tanda membaiknya industri otomotif.
Namun Kementerian Perindustrian menegaskan bahwa banjir event bukan indikator kekuatan sektor tersebut. Justru, pameran digencarkan sebagai strategi bertahan di tengah anjloknya penjualan domestik.
Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arief, menyebut industri otomotif membutuhkan dukungan kebijakan agar tidak kehilangan daya saing.
Menurutnya, menilai kondisi industri tidak bisa hanya berdasarkan banyaknya event atau pertumbuhan satu segmen kendaraan.
“Banyaknya pameran bukan berarti industri sedang kuat. Ini justru upaya mempertahankan permintaan di tengah penjualan yang turun dalam, sekaligus melindungi pekerja dari potensi PHK,” ujar Febri dalam keterangan resmi, Senin (1/12).
Pernyataan ini membuka fakta bahwa gemerlap pameran otomotif ternyata menyimpan sisi lain: perjuangan industri untuk sekadar bertahan.***




































