Publikbogornews.com – Dipimpin oleh Wahyudi Chaniago, DPD KNPI Kabupaten Bogor kembali memperlihatkan kesungguhan membina generasi muda yang bukan hanya siap tampil, tetapi siap memimpin.
Setelah puluhan bakal calon Ketua DPK menjalani tes urine di RSUD Cibinong, kini mereka melangkah ke tahap yang lebih menentukan wawancara uji wawasan.
Ini bukan sekadar seleksi administratif. Ini adalah cermin, tempat setiap calon diuji tentang apa yang mereka bawa—bukan di kantong, tetapi di kepala dan di hati.
Selama dua hari, 5–6 November, para calon diminta memaparkan mimpi, gagasan, dan program yang benar-benar ingin mereka persembahkan bagi pemuda di kecamatan mereka.
Sekretaris Steering Committee (SC), Nurfalah Zahir, menyebut proses ini sebagai langkah nyata menuju lahirnya pemimpin-pemimpin muda yang visioner dan sigap menghadapi realitas.
“Ini langkah nyata untuk mencetak pemimpin pemuda yang berdaya dan punya jiwa istimewa. Dari sini kita bisa melihat sejauh mana pengetahuan dan kesiapan mereka untuk memimpin kepemudaan di kecamatan,” ujar Nurfalah.
Ucapannya bukan sekadar kalimat. Di ruang wawancara itu, setiap kandidat diberi ruang bukan hanya untuk unjuk kemampuan, tetapi juga unjuk kepedulian yang sesederhana bagaimana mereka melihat potensi anak muda di sekitar mereka, hingga seberani apa mereka mengambil langkah untuk mengubahnya.
Nurfalah menegaskan, KNPI tingkat kecamatan harus menjadi penggerak energi muda, bukan mesin kegiatan seremonial.
Pemuda tidak lagi cukup diajak hadir di panggung; mereka perlu diberi kesempatan menciptakan panggung baru.
Sejalan dengan itu, Ketua DPD KNPI Kabupaten Bogor, Wahyudi Chaniago, menekankan bahwa tahapan uji wawasan ini adalah ruang untuk mencari sosok yang benar-benar ingin bekerja, bukan mencari sorotan.
Ia berharap setiap bakal calon membawa visi yang berpijak pada kebutuhan nyata pemuda di wilayah masing-masing.
Terlebih lagi, KNPI Kabupaten Bogor tengah menargetkan peningkatan indeks kepemudaan dan menyiapkan kontribusi penting menuju Generasi Emas 2045.
“Target kami jelas: Kabupaten Bogor harus turut mewujudkan Generasi Emas 2045. Kita memiliki bonus demografi yang luar biasa, jangan sampai kesempatan ini terlewat. Karena itu, setiap calon Ketua DPK harus membawa program yang benar-benar dirasakan oleh seluruh elemen pemuda,” tegas Wahyudi.
Pada akhirnya, seleksi ini bukan hanya tentang memilih ketua. Ini tentang menyiapkan tangan-tangan muda yang akan memegang kemudi masa depan.
Pemuda Bogor sedang dipersiapkan bukan untuk menjadi penonton perubahan, tetapi penggeraknya.
Dan dari proses ini, masyarakat menaruh harapan bahwa dari ruang-ruang wawancara sederhana itulah akan lahir pemimpin-pemimpin muda yang tak hanya cerdas merancang, tetapi juga berani mewujudkan.
Pemimpin yang berjalan dengan visi, tetapi juga dengan empati. Pemimpin yang membawa masa depan, tetapi tetap menjejak pada kebutuhan hari ini.***
