Publikbogornews.com– Di tengah hiruk-pikuk modernisasi, masyarakat di perbatasan Bogor–Banten masih menjaga tradisi manis yang membumi ada makanan khas bernams Kue Pasung Tu’ur.
Ya, Kur Pasung Tu’ur, merupakan kudapan berbentuk kerucut ini dibuat dengan sentuhan tangan terampil, memadukan beras ketan, gula merah, dan parutan kelapa, lalu dibungkus daun bangban yang menguar aroma khas saat dikukus.
Ambu Ida, salah satu pengrajin kue tradisional di daerah tersebut, menuturkan bahwa resep ini bukan sekadar formula masak, melainkan warisan turun-temurun dari leluhur.
“Sejak kecil saya sudah melihat ibu membuatnya, sekarang giliran saya yang melanjutkan,” ujarnya.
Kue Pasung Tu’ur bukan hanya soal rasa legit yang menggoda lidah, tetapi juga simbol kebersamaan dan identitas kuliner masyarakat perbatasan.
Di setiap perayaan adat, kue ini menjadi suguhan wajib yang mengikat silaturahmi.
Dan di tengah gempuran camilan instan, kehadirannya seperti pengingat bahwa cita rasa tradisi tetap layak dirawat dan dibanggakan.***





































